Tuliskan Cerita Singkat Tentang Kasih Sayang Terhadap Orang Tua
Tuliskan cerita singkat tentang kasih sayang terhadap orang tua
Lagi-lagi seorang ibu tidak memperdulikan keselamatan ketika melihat sang anak berada dalam bahaya. Ibu ini bernama Dawn Graves, dimana sang ibu segera berlari dan mendorong troli kereta bayi anaknya sebelum terlindas truk yang sedang lewat. Menyedihkan, sang ibu tidak sempat menyelamatkan dirinya sendiri setelah menyelamatkan anaknya dan kemudian ia meninggal karena terlindas bagian belakang truk. Pengemudi truk pun merasa begitu menyesal karena tidak melihat bahwa ada orang lain disekitarnya karena posisi truk yang lumayan tinggi.
1. Apa artinya Al Amin ..?
2. Bagaimanakah Kasih sayang Rodulullah Saw terhadap keluarga,Orang Tua serta Lingkungan jelaskan ?
3. Ceritakanlah kisah keteladan Nabi Muhammad Saw dengan singkat...?
4. Pelajaran Apa yang kamu dapat dari kisah keteladanan Rosulullah Saw jelaskan..?
Jawaban:
1. Orang yang dapat dipercaya
2. Nabi Muhammad SAW sangat sayang kepada keluarga dan lingkungannya. Beliau tidak pernah membedakan orang. Kaya atau miskin beliau menganggapnya sama..
3. Nabi Muhammad SAW seorang yang berhati mulia yang senantiasa lemah lembut pada sesama, bahkan pada orang yang menghinanya.
4. Kita dapat menguatkan iman
Mohon maaf jika salah!
ceritakan secara singkat keteladanan nabi muhammad terkait kasih sayang terhadap orang tua,masyarakat dan keluarganya!
Jawaban:
Beliau tidak pernah berbohong maupun menipu
TAK SEBERUNTUNG TEMAN KU ( Siska )
Pada suatu hari, Hiduplah seorang gadis yang bernama Siska. Ia duduk di bangku kelas 8 SMP. Walaupun ia pintar dan cerdas, namun nasibnya kurang beruntung. Ia sejak kecil hanya dipedulikan oleh nenek nya, Bibinya, serta saudara lainnya. Sedangkan kedua orang tuanya, tidak mau menerima kehadiran Siska dalam hidupnya.
Siska dari kelas 1 SD sampai ia kelas 8 SMP rangking 1 terus dan punya beberapa piala. Ia mendapatkan julukan "kutu buku". Maka dari itulah Siska menjadi kesayang para guru di sekolahannya.
Suatu Hari, Siska mengikuti lomba Cerdas Cermat tingkat SMP. Saat ikut pembinaan, Siska hanya bisa diam. Ia merenungkan nasibnya. Ia melihat teman - teman lomba nya diantar dan dijemput oleh ayahnya/ibunya/kedua orang tuanya. Mereka terlihat keluarga bahagia. Kaya juga. Sedangkan Siska, ia hanya bisa mengandalkan gurunya dan ojek langganannya.
Suatu ketika, Siska bilang :
Siska : "Maafkan saya bu guru. Karena saya bu guru menjadi repot. Lebih baik saya mengundurkan diri dari lomba ini daripada saya hanya bisa merepotkan bu guru."
Bu Guru : "Mengapa kamu seperti itu, Siska? Sudah kewajiban bu guru untuk selalu membimbingmu supaya menang. Ibu Tidak merasa direpotkan. Justru bu Guru senang mempunyai murid seperti kamu yang berprestasi."
Siska : "Kalau saya kalah, bagaimana bu? Sudah kalah merepotkan bu guru lagi."
Bu Guru : "Kalah dan menang dalam perlombaan itu biasa, Siska. Bu Guru tidak akan marah. Karena di atas langit masih ada langit. Masih ada yang pintar selain kita."
Siska : "Terima kasih Bu. Saya usahakan agar bisa membuat bu guru senang dan bangga."
Bu Guru : "Iya, Siska. Bu Guru akan selalu mendukungmu."
Singkat cerita, Siska sampai maju tingkat Nasional. Berita ini pun tersebar di Medsos. Siska meraih medali emas. Saat juri mengalungkan medali emas Siska, Siska justru menangis seraya berkata : "Jangan kalungkan medali emas ini ke saya sebelum orang tua saya bisa melihat saya." Seraya bu guru Siska bilang : "Mengapa, Siska?"
Siska : "Nasib saya tak seberuntung teman - teman semuanya. Mengapa saya hanya bisa bersama bu guru saja! teman - teman didampingi orang tuanya, mengapa saya tidak!" Bu Guru : "Yang penting bu guru ada di sampingmu, nak."
Semua peserta beserta orang tua nya menangis seketika. Dengan terpaksa, Siska mengalungkan medali emas itu di tubuhnya walaupun air mata nya tidak bisa berhenti keluar.
Saat disuruh membagikan kisah inspirasi nya, Siska bercerita :
Saya terlahir dari anak orang miskin. Saya hanya dipedulikan oleh nenek saya dan saudara sebatih ibu saya. Sedangkan kedua orang tua saya tidak mau kehadiran saya di dunia. Setiap pulang sekolah, saya membantu bibi saya jualan kayu dan membantu nenek saya jualan nasi uduk. Saya diupahi bibi saya dengan cara boleh makan di rumahnya. Kebetulan rumah bibi saya dekat dari rumah saya sekitar 10 meter dari rumah saya. Sejak kecil, saya dilecehkan oleh orang orang di desa saya karena saat saya PAUD saya bodoh. Namun, Allah berkata lain, Allhamdulillah sejak TK saya diberi kepintaran yang membuat saya sangat bersyukur. Uang tabungan saya saya gunakan untuk membeli Sepeda. Saat punya Sepeda, saya berencana akan jualan nasi uduk keliling mengembangkan usaha nenek saya. Kemiskinan bukan berarti membuat kita tidak bisa bangkit, tetapi bisa membuat kita untuk mengembangkan prestasi dan membuat keluarga kita bangga dengan kita.
Seraya semua orang yang mendengarkan dan menyimak cerita Siska yang nyata tersebut menangis. Ternyata Siska anak yang kurang beruntung, ya! Tapi ada hikmah di balik cerita Siska, ya teman - teman!
Sedihkah kalian membaca cerita ini? Kalau iya jelaskan dan kalau tidak jelaskan juga!
ya aku merasa sedih karena sejak kecil ia tidak pernah merasakan kehangatan pelukan dari orang tuanya dan ia tidak pernah sedikitpun disemangati oleh kedua orang tuanya dia hanya nenek bibinya dan saudara lainnya diam terus menangis karena tidak bisa dekat pada ibunya karena ia malu dengan teman-temannya sedangkan teman-temannya memiliki Ibu Ayah yang selalu mendampinginya malah ia tidak didampingi oleh orang tuanya sendiri sekian terima kasih jadikan tercerdas follow langsung follback ceritakan secara singkat keteladanan nabi Muhammad terkait kasih sayang terhadap orang tua, masyarakat dan keluarganya
Semua ini bisa kita saksikan dari salah satu sikap beliau yang mulia, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Mas’ud. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa seorang laki-laki mendatangi Rasulullah sambil berkata, “Wahai Rasulullah saya selalu berlambat-lambat shalat Subuh karena si fulan yang suka memanjangkan shalatnya (ketika ia menjadi imam).” Saya tidak pernah melihat Rasulullah begitu keras dalam memberi peringatan lebih dari hari itu.
Beliau bersabda: “Sungguh di antara kalian ada yang menjadi penyebab orang-orang lari (dari shalat jamaah). Siapa saja di antara kalian yang menjadi imam, hendaknya ia memendekkannya. Karena di antara para makmum ada yang lemah, ada yang tua dan ada yang memiliki keperluan.”
Betapa agungnya sikap ini!!!
Apabila kasih sayang beliau kepada orang tua yang telah berusia lanjut sedemikian besar, tentu terhadap kedua ibu bapaknya lebih besar lagi. Di beberapa negara—khususnya di kalangan orang-orang kota—banyak orang tua yang tidak mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari anak-anaknya saat usia mereka telah lanjut dan kesehatan mereka mulai melemah. Rasulullah tidak memerintahkan demikian!!
Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku muliakan?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Bapakmu.”
Orang yang paling pantas untuk dihormati bukanlah seorang kawan, penguasa, atau komisaris perusahaan. Yang paling pantas dimuliakan adalah ibu dan bapak. Nabi mendahulukan ibu tiga kali karena kelemahannya dan kebutuhannya terhadap perhatian di masa tuanya.
Inilah bentuk kasih sayang Rasul kepada ibu dan bapak. Silakan seluruh orang membandingkan kasih sayang ini dengan apa yang terjadi di seluruh dunia!
Maha benar Allah yang telah berfirman, “Tidaklah engkau Kami utus melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).
Komentar
Posting Komentar